motogp.com |
Marc Marquz adalah seorang pembalap muda yang langsung bisa beradaptasi dengan motor Honda di musim debutnya pada tahun 2013. Pada saat itu, Honda mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga Marquez bisa langsung melejit dan menggundul juara dunia termuda. Bahkan setahun kemudian, 2014, performa Honda dan Marquez tampil begitu gemilang sehingga mampu mencetak rekor 10 kemenangan secara beruntun.
Potret di atas menunjukkan bahwa Honda di tangan Marc Marquz menjadi kuda besi raksasa yang tidak bisa dibendung oleh pabrikan manapun. Bahkan Yamaha yang selama bertahun-tahun mendominasi tidak mampu menunjukkan perlawanan yang berarti. Lewat tangan Marquez, Repsol Honda bisa dikatakan selalu tampil menjadi yang tercepat, mulai dari tes pramusim, latihan bebas, hingga race. Namun bagaimana untuk tes pramusim yang dilakukan Sirkuit Sepang, Malaysia?
Dari hari ke hari sepanjang latihan, Tim Repsol Honda, baik Marc Marquez maupun Pedrosa tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Bahkan di hari ketiga, sekalipun mampu memperbaiki posisinya dan bertengger di posisi ketiga di belakang Valentino Rissi di posisi kedua, gap Marc Marquez dengan rider tercepat kalah telak, hingga hampir satu setengah menit, dengan catatan waktu 2' 00.883s.
Atas pencapaian dan berbagai masalah yang dihadapi selama tes pramusim di Sepang ini, Marc Marquez mulai mempertanyakan kualitas Honda RC213V. Sebab, rider asal Spanyol ini ini mengeluhkan berbagai masalah karena motor yang dia tunggangi di hari ketiga kemaren tidak seperti yang dia inginkan. Motor tidak bisa dijinakkan dan terlalu liar sehingga dia tidak bisa mengendalikannya dengan baik. Motor Honda RC213V yang ditunggangi Marquez berbeda dan sangat aneh, seperti melaju dengan sendirinya di Sepang, padahal Marquez sendiri tidak pernah menekan motor sekencang mungkin.
Untuk itu, meskipun Marc Marquez menilai hari terakhir cukup baik karena mengalami peningkatan, namun dia pikir semua ini masih jauh dari kata kompetetitif.
“Saya tidak menekan hingga 100 persen karena jika Anda melihat dua hari pertama, saya tidak mengalami kecelakaan! Saya merasakan level motor belum cukup untuk melakukan time attack,” papar Marquez, seperti dilansir dari Crash.net (4/2/2016).
Marquez telah melakukan segalanya untuk mempersempit jarak dengan Lorenzo. Namun, “tidak seperti latihan untuk kualifikasi. Kelihatannya saya berusaha keras, tapi kami tetap saja tertinggal jauh dari para pembalap Yamaha. Untuk satu lap, mungkin jarak satu-dua detik bisa dipangkas. Tapi untuk ritme, tidak,” tutur pembalap berjuluk The Baby Aline ini.